5.24 (14-8-2011)
Malam ini seperti malam biasanya, smsn sebentar dan langsung telphonan beberapa menit kemudian. Tapi dari 3 hari kemarin, ada yang berbeda. Ya, merasakan sesuatu yang hampa. Apa yang kulakukan selama ini terasa sia-sia, apa yang kukorbankan untuk 1 wanita itu terasa tiada guna. Ok, aku sangat menyayangi dia tapi apakah dia sama “sangat” sayangnya kepadaku? Guratan tanya yang sudah terkumpul memuncak ketika benar-benar aku tidak “diperhatikan”. Aku mencoba mengerti sampai ke hati yang paling sabar, tapi apa yang kurasa mebelokkan semua pikiran di kepala ini. Terasa apa yang darinya apa adanya saja, penting aku tersenyum semua hilang, penting aku tidak kepikiran semua seperti semula. Tapi hatiku benar-benar lain, aku takut hal yang sama terulang untuk kedua kalinya. Dimana aku sangat sayang kepada 1 wanita, dan dia punya rasa yang biasa. Kepercayaanku penuh tapi jalan cerita cintanya diluar apa yang kukira. Ya Tuhan, dia selingkuh.. Sungguh zaman yang modern, dimana semua serba terbalik termasuk menduakan.
Untuk 1 wanita ini aku punya impian yang besar, sungguh sangat lelah rasanya menjalani sesuatu yang umum apa yang orang bilang pacaran. Banyak perjalanan yang membuat kaki hidup terkikis dan koyak oleh sesuatu yang tak kita kira sebelumnya. Oleh ini, oleh itu, oleh ini, oleh itu.. tapi untuk hal yang sangat pentig dalam mimpiku ini, apakah dia mempunyai mimpi yang sama, apakah dia mempunyai harapan yang sama. Setelah kupelajari dan kurasakan beberapa minggu ini, seperti balik ke titik 0 kembali. Sungguh hidup bisa membuatnya meredup, apa yang dia ingin jalani sebagai seseorang yang punya pendapatan sendiri menciutkan hatiku akan godaan kepadamu. Sedang sekarang yang masih kau jalani saja sudah membuatku memaksa memompa jantung lebih kencang. Ya kau tau aku takut kehilanganmu, tapi sepertinya kau juga mengabaikannya. Bagaimana bisa seorang lelaki melihat gadis pujaannya tiap hari meerima pemberian makanan dari lelaki lain, meskipun kau beralasan makanan itu tak kau makan semuanya dan diberikan kepada orang lain. Kurasa lelaki lain manapun pasti merasakan hal yang sama, bila drama itu seperti ini.
Ya sudahlah, ini memang salahku. Aku tak menemuimu dalam waktu yang sangat lama. Kau pasti merindukan pelukan dan kasih sayang seorang lelaki. Dan Allah engkau lah Tuhanku, kurasa engkau sudah memaksa kerinduan ini ke pojokkan. Memencarkan beberapa spekulasi aneh dipikaranku, semoga dalam waktu dekat setelah lebaran ini aku bisa menemuimu kembali. Rasa rinduku sudah terlalu besar untuk digelidingkan menjadi bola salju. Satu cerita subuh ini, untukmu orang yang sangat luas untuk berada dihatiku. Aya...
Malam ini seperti malam biasanya, smsn sebentar dan langsung telphonan beberapa menit kemudian. Tapi dari 3 hari kemarin, ada yang berbeda. Ya, merasakan sesuatu yang hampa. Apa yang kulakukan selama ini terasa sia-sia, apa yang kukorbankan untuk 1 wanita itu terasa tiada guna. Ok, aku sangat menyayangi dia tapi apakah dia sama “sangat” sayangnya kepadaku? Guratan tanya yang sudah terkumpul memuncak ketika benar-benar aku tidak “diperhatikan”. Aku mencoba mengerti sampai ke hati yang paling sabar, tapi apa yang kurasa mebelokkan semua pikiran di kepala ini. Terasa apa yang darinya apa adanya saja, penting aku tersenyum semua hilang, penting aku tidak kepikiran semua seperti semula. Tapi hatiku benar-benar lain, aku takut hal yang sama terulang untuk kedua kalinya. Dimana aku sangat sayang kepada 1 wanita, dan dia punya rasa yang biasa. Kepercayaanku penuh tapi jalan cerita cintanya diluar apa yang kukira. Ya Tuhan, dia selingkuh.. Sungguh zaman yang modern, dimana semua serba terbalik termasuk menduakan.
Untuk 1 wanita ini aku punya impian yang besar, sungguh sangat lelah rasanya menjalani sesuatu yang umum apa yang orang bilang pacaran. Banyak perjalanan yang membuat kaki hidup terkikis dan koyak oleh sesuatu yang tak kita kira sebelumnya. Oleh ini, oleh itu, oleh ini, oleh itu.. tapi untuk hal yang sangat pentig dalam mimpiku ini, apakah dia mempunyai mimpi yang sama, apakah dia mempunyai harapan yang sama. Setelah kupelajari dan kurasakan beberapa minggu ini, seperti balik ke titik 0 kembali. Sungguh hidup bisa membuatnya meredup, apa yang dia ingin jalani sebagai seseorang yang punya pendapatan sendiri menciutkan hatiku akan godaan kepadamu. Sedang sekarang yang masih kau jalani saja sudah membuatku memaksa memompa jantung lebih kencang. Ya kau tau aku takut kehilanganmu, tapi sepertinya kau juga mengabaikannya. Bagaimana bisa seorang lelaki melihat gadis pujaannya tiap hari meerima pemberian makanan dari lelaki lain, meskipun kau beralasan makanan itu tak kau makan semuanya dan diberikan kepada orang lain. Kurasa lelaki lain manapun pasti merasakan hal yang sama, bila drama itu seperti ini.
Ya sudahlah, ini memang salahku. Aku tak menemuimu dalam waktu yang sangat lama. Kau pasti merindukan pelukan dan kasih sayang seorang lelaki. Dan Allah engkau lah Tuhanku, kurasa engkau sudah memaksa kerinduan ini ke pojokkan. Memencarkan beberapa spekulasi aneh dipikaranku, semoga dalam waktu dekat setelah lebaran ini aku bisa menemuimu kembali. Rasa rinduku sudah terlalu besar untuk digelidingkan menjadi bola salju. Satu cerita subuh ini, untukmu orang yang sangat luas untuk berada dihatiku. Aya...
0 komentar:
Posting Komentar