Kerinci, Wisata Alam Indah Yang Belum Tersentuh

"Kerinci Sekepal Tangan Surga", begitulah konon nama kabupaten di salah satu Provinsi Jambi ini disebut. Karena Kerinci merupakan kabupaten paling elok di Jambi. Tak cuma danau dan gunung yang menawarkan kemolekan, di bumi Kerinci juga terdapat berbagai peninggalan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Oleh sebab itu, tak heran jika Malaysia mengincar warisan budaya Kerinci untuk dibawa ke Negeri Jiran itu sebagai cermin masa lalu bangsa Malaysia yang masih serumpun dengan orang Kerinci, yakni suku Melayu. Begitulah awal kisah nama Kerinci, pengalaman travelling yang akan menjadi cerita di tulisanku ini. ?

Aku Heri mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Jambi sebelumnya tak terpikirkan pemandangan di kabupaten Kerinci ini begitu indahnya. Tuturku ketika menginjakkan kaki pertama kalinya disini setahun yang lalu. Ternyata di Jambi pun memiliki tempat wisata indah tak kalah yang berada di pulau Jawa. Di Jambi pun kutemukan tempat-tempat yang unik dan mirip dengan daerah Jawa Barat dan Sumatra Barat yang memang terkenal dengan wisata alamnya. Hari pertama kami disini berkunjung dan menyusuri kebun teh Kajoe Aroe yang terkenal kenikmatannya rasanya. Kami disuguhi alam hamparan lautan teh, dan kami menikmati tiap langkah perjalanan di kebun teh ini dengan aroma teh yang membuat hati tentram. Berasa dibius alam gitu dech dengan ganja alam alias teh, hehe..



Gila-gilaan di Tengah Kebun Teh Kajoe Aroe


Dari perkebunan teh peninggalan Belanda itu kami bergegas menuju Danau Kerinci, mumpung hari masih pagi kami rasakan betul hangatnya alam mencengkeram kulit dan membelalakkan mata kami untuk tidak terlepas dari pesona indah Danau Kerinci. Mungkin para koruptor di negeri ini terbuka mata hatinya untuk “insyaf” ketika sudah melihat pemandangan indah nan cantik di pinggiran Danau Kerinci ini. :D

Danau Kerinci yang dihimpit Persawahan di Pinggirannya


Pemandangan Indah Gunung Kerinci Dilihat dari Sudut Lain


Indah bukan? Inilah salah satu karya Tuhan yang bisa kita nikmati disini teman. Tapi selain itu ada pemandangan yang lain lho disini, tak hanya Danau Kerinci dan Gunung Kerincinya. Di sini masih ada Air Terjun Talun Berasap. Dan konon cerita barang siapa yang membawa pasangannya disini akan langgeng bila dia jodohnya ataupun sebaliknya akan langsung berpisah (putus) sepulang dari situ bilang memang bukan jodohnya. :’( Ya terlepas dari mitos yang buat nakut-nakutin pasangan muda-mudi itu, air terjun disini asyik banget. Kesegaran gemericik air terjunnya saja sudah terdengar dari kejauhan ketika kita mulai menuruni anak tangga untuk sampai ketempatnya. Daannn, ketika sampai ke tempat air terjunnya.

Mmmm.. ? Ambil kamera, langsung jepret.. 1 lagi karya indah Sang Illahi.


Perjalanan Menuju Air Terjun Talun Berasap

Keindahan Air Terjun Talun Berasap dilihat dari ketinggian


Cerita lanjuuuut...

Keesokkan harinya travelling kami berlanjut menuju ke Gunung Kerinci, yups kami akan mendaki Gunung Kerinci bersama teman-teman lainnya. Biarpun muka jelek bin hancur gini, 2 semester pernah masuk organisasi kampus MAPALA bukan mahasiswa paling lama ya.. :P Sesampainya di kaki gunung Kerinci, kami istirahat sejenak di homestay, mempersiapkan segala sesuatunya tuk pendakian. Setelah semuanya siap, kami mulai melakukan pendakian. Disertai doa dan keinginan untuk berada di puncak gunung tertinggi di Sumatera, kami memulai pendakian dengan penuh semangat! ?

Butuh waktu kurang lebih 10 jam tuk sampai di Shelter (pos) tiga Gunung Kerinci dengan berjalan kaki. Dan untuk mencapai puncak nya membuthkan waktu kurang lebih 1,5 jam dari shelter 3. Berhubung ketika sampai di shelter 3 sudah siang menjelang sore, kami memutuskan untuk ke puncak esok paginya.

Apa yang dilakukan sepanjang sore??? Hohoho, foto-foto dong.. sangat lah indah sobat.. kami menikmati siang dan sunset dari atas gunung Kerinci..

Suasana Menjelang Sore di Shelter 3 Gunung Kerinci


Sunset Dilihat dari Gunung Kerinci, Perpaduan Alam Yang Indah


Setelah puas berfoto-foto ria, kami masuk ke tenda masing-masing, sangat dingin untuk terus berada diluar. Bercerita makan malam kemudian tidur, untuk menghilangkan pegal dan capek serta mengumpulkan energi untuk seru-seruan lagi esok paginya. ?
Kukuruyuuuukkkk, alarm berbunyi..

Bangun jam 5 pagi, dengan kondisi segar bugar, kemudian kami membuat sarapan untuk dibawa ke puncak. Melakukan sedikit pemanasan, agar badan tidak kaku dengan suhu yang amat sangat dingin.. kemudian kami berdo’a sebentar untuk memulai pendakian ke puncak. Dug dug dugan jantung berdetak kencang, hehe...

Dan akhirnya sampai juga di puncaknya..


Adi Temanku Yang Berhasil Menginjakkan Kaki di Puncak Gunung Kerinci

Akhirnya, habis cerita wisata di Kabupaten Kerinci.. keren bukan teman, aku yang pendatang saja langsung jatuh hati melihatnya, kalian pasti juga begitu.. :)


Kutunggu kedatangan kalian kesini teman ke Jambi, khususnya Kabupaten Kerinci.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Catatan yang sangat menarik, pendakian ke Gunung Kerinci menjadi impian semua orang :)
Jadi pengen kesana.

salam kenal Mas Heri,

ranselkosong.com

Posting Komentar

 

© Copyright catatan heri . All Rights Reserved.

Designed by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine

Blogger Template created by Deluxe Templates